- PINTU TEMBUS
Bila bayi punya kamar sendiri, usahakan agar kamarnya berdampingan dengan kamar Ayah-ibu dan memiliki pintu tembus (Connecting Door). Jadi kalau ada apa-apa dan menangis, ayah dan ibu bisa segera ada disampingnya. - VENTILASI DAN SIRKULASI UDARA
Kamar diwajibkan harus cukup mendapatkan sinar matahari, terutama di pagi hari. Harus benar-benar dihindari kamar yang tidak mendapatkan sinar matahari dan lembab. Perhatikan pula pola keluar masuknya udara di kamar bayi. - DINDING
Cat juga perlu diperhatikan, salah satu nya adalah jangan menggunakan cat yang ada kandungan timah hitam nya. (Pb). Pilihlah cat yang tidak berbau yang sekarang ini banyak dipasaran. Lakukan pengecatan jauh-jauh hari sebelum si kecil menempati kamar tersebut. Hati-hati juga kalau mau memasang wallpaper, karena lem nya bisa menimbulkan bau yang kurang enak.
Supaya tidak keliatan kosong, dinding yang masih polos bisa di lukis secara muralis atau bisa juga diberi foto-foto atau poster atau asesoris lain. Warna dinding harus berkesan meriah tapi tidak lebay sehingga keliatan mencolok. - LANTAI
Untuk lantai usahakan keramik atau kayu yang tidak licin dan jangan atau tidak dianjurkan memasang karpet atau permadani, karena bisa menyimpan debu. Inti nya sih pilih jenis lantai yang mudah dibersihkan. - TATA CAHAYA
Selain lampu utama yang biasanya berada ditengah kamar, perlu juga disediakan lampu tambahan seperti lampu dinding, standing lamp atau lampu meja yang cahaya nya lebih redup. Ini gunanya jika perlu menyusui di malah hari, lampu terasa redup sehingga bisa merekatkan hubungan antara ibu dan anak atau istilahnya keintiman ibu dan anak semakin terasa. Usahakan agar stop kontak dipasang di atas atau diluar jangkauan anak. Pilih yang berpenutup atau yang diputar demi keamanan si anak.
Semoga tips diatas berguna untuk para pembaca..
0 comments